Wednesday, July 23, 2014
Kedekatan
7:45 PM
No comments
Hubungan emosi di tempat kerja, punya resiko dan keuntungan. Keuntungannya tentu saja adalah dalam kemudahan membina hubungan itu. Sambil kerja bisa mencuri-curi waktu menyirami benih cinta. Mengirit banyak beaya untuk sekedar wakuncar atau wajib kunjung pacar. Dengan ketemu setiap hari, memungkinkan bisa mengenal lebih baik pribadi masing-masing. Kerugiannya yang paling dirasakan adalah pengaruhnya terhadap produktifitas kerja. Jatuh cinta adalah masalah emosi yang cukup pelik yang bisa mempengaruhi mood kerja seseorang.
Jatuh cinta sama teman sekerja, baik gagal atau suksesnya hubungan tersebut keduanya sama-sama beresiko terhadap etika kerja di kantor. Jika hubungan berhasil dibina dengan sukses, sedikit banyak akan mempengaruhi sikap kerja pada masing-masing yang terlibat. Apalagi jika keduanya punya jabatan dalam hierarki beda. Perintah kerja bisa jalan setengah hati. Jika hubungan tersebut gagal, resiko akan makin parah. Tergantung kedewasaan masing-masing. Bayangkan jika harus melihat orang yang menolak cinta itu setiap hari. Apalagi jika seluruh kantor tahu kasusnya. Sebuah keadaan emosi yang serba tidak enak.
Hubungan Heteroseksual
Oleh karena itulah, ada beberapa perusahaan yang menyarankan agar tidak terjadi hubungan pribadi di antara para karyawannya. Perusahaan tidak melarang tapi tidak menyarankan hal tersebut terjadi. Jatuh cinta memang tidak bisa direncanakan. Tapi untuk secara terang-terangan mengekspresikan rasa cinta bisa dikendalikan.
Di perusahaan yang menyarankan untuk tidak membina hubungan yang sifatnya pribadi di tempat kerja memang amat bermanfaat bagi moralitas karyawan. Karyawan yang menghendaki diperlakukan setara dan tidak pilih kasih bisa merasa yakin bahwa faktor tersebut bisa tereliminir dengan tanpa adanya keterlibatan emosi cinta antarkaryawan.
Penulis pernah bekerja di perusahaan yang dalam buku pegangan karyawannya (employee handbook) menggariskan ketidak-etisan membina hubungan pribadi antarkaryawan di tempat kerja. Nampaknya aturan itu berjalan cukup baik. Cukup baik dalam arti bahwa para karyawan tidak secara terang-terangan menampakkan bahwa mereka saling jatuh cinta.
Ketahuannya bahwa karyawan saling menjalin cinta, karena setelah bekerja beberapa tahun mengikuti kehidupan mereka. Ternyata banyak juga karyawan yang membina hubungan pribadi di luar kerja secara diam-diam. Bahkan diantara mereka melanjutkan ke jenjang perkawinan. Selama mereka membina hubungan di tempat kerja, jarang ada karyawan lain yang tahu bahwa mereka saling jatuh cinta dan membina hubungan pribadi tersebut di luar kerja. Hanya beberapa karyawan saja yang tahu. Itupun lebih bersifat desas-desus. Semacam ada asap pasti ada api.
Jika karyawan saling jatuh cinta dan meningkat ke hubungan yang lebih serius, maka biasanya salah satu dari mereka keluar dari perusahaan. Barulah kenyataan itu terungkap. Kemudian semua merasa lega dan surprise. Tidak disangka bahwa si A ternyata telah jatuh cinta sama si B. Sebuah berita menggembirakan dan menjadi obrolan hangat di kantor. Ketika undangan perkawinan datang, mereka ramai-ramai hadir dan tertawa cekikan.
Hubungan Homoseksual
Namun ada juga kasus yang sedikit beda. Peraturan perusahaan tentang hubungan pribadi tersebut sebagian besar mengira diperuntukkan bagi pasangan heteroseksual. Tidak berpikir tentang hubungan pribadi bisa terjadi antarkaryawan berjenis kelamin sama. Hubungan pribadi antara pasangan sejenis amat susah dideteksi. Tapi punya dampak sama sebagaimana pasangan heteroseksual.
Pernah ada kasus seorang karyawati membina hubungan pribadi dengan karyawati lainnya. Banyak karyawan tidak mengira kalau mereka adalah lesbian karena penampilan mereka tidak tomboy atau menunjukkan maskulinitas. Memang satu karyawati suka main bola, itu saja sinyal lemah yang teraba.
Kemana-mana mereka berdua selalu terlihat bersama-sama. Tidak banyak karyawan yang curiga atau menaruh perhatian khusus pada tingkah laku mereka berdua. Karyawan lain mengira bahwa pasangan itu sebagai kawan karib saja. Tapi lama kelamaan akhirnya ketahuan juga dari gosip sana-sini. Namun anehnya, banyak yang tidak peduli dengan kenyataan itu. Hubungan pribadi heteroseksual di tempat kerja biasanya akan segera menarik perhatian dan mengundang kritik dan desas-desus. Tapi ternyata tidak demikian halnya dengan hubungan pribadi sejenis.
Hubungan sejenis antar karyawati tersebut berlangsung tanpa ada gangguan. Bahkan beberapa karyawan malah mendukung hubungan itu. Sebuah hubungan emosi yang cukup langka terjadi. Kelangkaan ini seolah menjadi kasus tersendiri. Seolah dikecualikan dalam peraturan perusahaan.
Sampai kemudian hubungan mereka mengalami keretakan. Alasan terjadinya keretakan tersebut menurut desas-desus, karena faktor kecemburuan. Salah seorang karyawati tersebut dikabarkan amat pencemburu sehingga membuat pasangannya merasa terusik. Setelah mereka menyatakan saling putus hubungan, kasus hubungan personal yang dulunya dihiraukan kini justru berdampak amat tak mengenakkan bagi karyawan se departemen.
Pasangan lesbian tersebut ternyata jadi tidak bisa akur. Mereka menghindari satu sama lain. Sering tidak masuk kerja dan diasumsikan karena alasan saling tidak enak di hati itu. Retaknya hubungan sejenis karyawati tersebut makin menjadi-jadi hingga menjadi duri dalam daging terhadap departemen tempat mereka kerja. Kepala departemen sampai memanggil keduanya dan menasehati agar hubungan pribadi tersebut tetap disimpan sebagai masalah pribadi dan jangan sampai mengganggu kelancaran kerja perusahaan.
Setelah beberapa minggu, akhirnya si karyawati pencemburu tersebut mengundurkan diri dari perusahaan. Para karyawan merasa sedikit lega dan mulai kembali ke rutinitas keseharian mereka. Tapi ternyata masalahnya tidak berhenti sampai di situ. Si Karyawati yang sudah keluar tersebut sering menelpon ke perusahaan dan ingin bicara dengan karyawati bekas pacarnya. Di dalam telpon kadang karyawati tersebut sambil menangis. Ia telah telpon ke mobile phone tapi tak pernah diangkat, maka ia nelpon ke kantor, begitu alasannya.
Pada suatu hari perusahaan menerima kiriman rangkaian bunga segar yang dialamatkan ke karyawati lesbian tersebut. Rangkaian bunganya cukup besar. Kami semua geleng-geleng kepala. Karyawati tersebut tak mau mengambil rangkaian bunga yang dikirim pasangannya tersebut dan akhirnya dibiarkan di ruang umum penerima tamu hingga layu. Rangkaian bunga tersebut dikirimkan sebagai tanda untuk minta maaf, begitu ceritanya. Namun sepertinya sudah tiada maaf bagi pengirim.
Setelah dikirimi rangkaian bunga tersebut, karyawati yang masih bertahan di perusahaan akhirnya menyatakan diri keluar juga dari perusahaan karena ia telah menjadi sorotan banyak orang dan membuatnya tidak kepenak. Ia tidak bisa bekerja dengan tenang lagi. Selesailah urusan emosi antar karyawati tersebut di dalam perusahaan. Sebuah kasus yang amat menyita perhatian hampir semua karyawan, tidak saja sesama departemen tapi juga departemen lain.
Hubungan Beda Hierarki
Hubungan pribadi beda kedudukan dalam hierarki perusahaan amat beresiko akan terjadinya penyelewengan kewenangan. Hubungan beda kedudukan amat disorot di Australia. Karena berpotensi merusak etika kerja perusahaan. Memang tidak semua jenis hubungan beda hierarki berakibat negatif. Tergantung masing-masing pribadi pelakunya.
Namun tidak dipungkiri bahwa atasan punya kekuasaan yang bisa diselewengkan karena faktor emosional. Jika seorang atasan menaruh hati pada bawahannya, ada kecenderungan kekuasaan tersebut akan digunakan untuk mempengaruhi kejiwaan bawahan. Sehingga bisa saja bawahan enggan menolak rayuan atasan karena faktor kewenangan ini. Bawahan takut jika karier kerjanya terpengaruh. Kadang bawahan juga berharap mendapatkan sesuatu dari atasannya dalam meladeni rayuannya.
Hubungan atasan dan bawahan dipandang amat tidak etis di Australia secara umum. Sebuah hubungan yang dinilai tidak murni. Bahkan dinilai negatif. Hubungan yang memanfaatkan faktor kedudukan untuk tujuan pribadi. Atau memanfaatkan hubungan pribadi untuk memperoleh kedudukan dari sisi karyawan bawahannya.
Hubungan beda hierarki ini bisa dijumpai di banyak bidang kerja. Dokter dengan pasien, psikiater dengan pasien, pesakitan dengan hakim dan lain-lain. Dosen membina hubungan dengan mahasiswanya juga dianggap tidak etis. Hubungan pribadi karena faktor keberadaan hierarki selalu mengundang cibiran dan dipertanyakan tujuan maksud baiknya.
Batas Kedekatan
Orang harus pandai-pandai menjaga jarak emosi di tempat kerja. Tidak saja dalam masalah hubungan emosi karena saling jatuh cinta, tapi juga kedekatan emosi lainnya. Jika kedekatan emosi itu terjadi pada karyawan setingkat dalam hierarki perusahaan, barangkali dampaknya tidak terlalu terasa. Hubungan kedekatan antarkaryawan satu level akan menjadi masalah ketika mereka berkompetisi meniti karier secara tidak fair dan terbuka. Tidak jarang hubungan emosi karyawan selevel memburuk ketika mereka saling menjatuhkan karena persaingan memperoleh kedudukan. Semula mereka sebagai teman, menjadi musuh saat memperebutkan kedudukan. Jika mereka tidak bersikap saling dewasa, konflik pribadi menjadi urusan perusahaan karena mempengaruhi etika kerja mereka dan karyawan lainnya.
Budaya yang demokratis di Australia, tidak menghalangi seorang atasan untuk berbaur dengan rekan-rekan sekerja di luar tempat kerja. Budaya egaliter memungkinkan orang untuk berbaur tanpa gap di ranah sosial. Tapi jika hubungan menjadi terlalu personal, meski dilakukan di luar tempat kerja, efeknya bisa di luar pemikiran. Karena kedekatan pribadi, mereka menjelek-jelekan satu sama lain dengan mengungkap masalah-masalah pribadi masing-masing.
Kedekatan antara atasan dan anak buah kadang juga bisa menjadi buah simalakama jika tidak disikapi dengan hati-hati. Seorang atasan karena hubungan dekat dengan anak buahnya, mereka sering keluar bersama dalam berbagai acara. Bahkan saling kunjung ke rumah masing-masing dan dilanjut dengan makan malam bersama sesama keluarga. Kedekatan yang semula bermaksud baik ini ternyata tidak selalu berakhir dengan kebaikan jika batas-batas kedekatan itu tidak dikelola dengan baik.
Lama kelamaan si bawahan bisa mengharap lebih. Misalnya, mohon kelancaran karier atau minta jenis pekerjaan yang lebih enak dan basah. Meski hubungan tetap dibina secara profesional di tempat kerja, tapi emosi manusia memang tak teraba. Sedikit banyak kedekatan emosi tersebut mempengaruhi sudut pandang dan penilaian orang. Karier dihubungkan dengan jenis makan malam yang disediakan, jenis hadiah yang telah diberi, jenis jasa yang dikorbankan sebagainya. Karier tidak lagi melulu dihubungkan dengan prestasi kerja atau hasil keputusan-keputusan lain yang lebih obyektif. Bahkan karyawan bisa minta ijin tidak masuk kerja seenaknya atau kerja semaunya karena merasa punya hubungan dekat dengan atasannya. Merasa telah melakukan kebaikan dan menyenangkan atasannya meskipun hubungan kedekatan itu dilakukan di luar tempat kerja.
Batas antara hubungan profesional di tempat kerja dan batas hubungan pribadi tidak semua orang bisa membedakan dengan baik. Hubungan baik di luar tempat kerja adalah lain ketika di tempat kerja. Hubungan profesional dan hubungan pribadi harus tetap ditarik garis pemisahnya.
Sexual Harrasment
Kedekatan lawan jenis meski tanpa cinta juga amat potensial mengundang masalah. Seorang karyawati baru perusahaan kelihatan amat ramah dan supel di mata karyawan lama. Karyawati yang masih berstatus mahasiswi itu amat ekspresif dengan emosinya. Suka ngomong dan ngobrol macam-macam. Pribadinya juga hangat. Tak segan-segan ia merangkul karyawan dan karyawati lain jika ia merasa senang, terharu atau sekedar menunjukkan simpatinya.
Karyawati tersebut statusnya masih sebagai pekerja casual (tidak tetap/paruh waktu) dan cuma bekerja dua hingga empat hari saja dalam seminggunya (karyawan full time kerja lima hari) tergantung kebutuhan tenaga dari perusahaan. Setelah beberapa hari nggak masuk, pagi itu karyawati tersebut dijadwal masuk pagi dan ketemu karyawan lain.
Karyawati tersebut nampak senang sekali karena lama nggak ketemu karyawan tersebut meski cuma beberapa hari. Setelah saling kasih salam dan tanya kabar masing-masing, karyawati tersebut memeluk karyawan teman kerjanya dan saling tempel pipi. Pelukan yang nampak wajar dilakukan di Australia. Tidak ada yang aneh dan mengundang tanya. Begitulah cara orang Australia dalam mengekspresikan keakraban mereka.
Tapi setelah beberapa bulan bekerja, nampaknya sikap karyawati tersebut jadi berubah. Ia kini merasa risih jika ada orang yang memeluknya saat ketemu. Termasuk dengan karyawan yang dijumpai beberapa bulan lalu di suatu pagi.
Pagi itu suasana kerja seperti biasa. Karyawati itu dijadwal kerja pagi hari. Dan pagi itu ia ketemu lagi dengan karyawan yang dulu pernah ia tempeli pipi. Kejadian serupa terjadi. Setelah saling kasih salam dan tanya kabar, si karyawan menempelkan pipinya ke pipi karyawati. Seolah tidak terjadi apa-apa. Bedanya, saat itu ada orang ketiga, yakni karyawan lain yang melihat kejadian itu. Sebenarnya bagi pihak ketiga ini juga tidak masalah kalau saja ia tidak melihat ekspresi karyawati itu begitu berpapasan dengannya. Karyawan ketiga ini melihat sesuatu yang tidak beres.
Tanpa tanya sana-sini, karyawan pihak ketiga ini memberitahukan apa yang dilihatnya itu ke Human Resource Manager (HRM). Tidak lama, si karyawati dipanggil dan ditanyai oleh HRM secara pribadi. Di dalam kantor HRM cewek tersebut menangis. Alasan kenapa menangis jadi pertanyaan. Bisa saja karena ia merasa tidak kepenak karena berurusan dengan HRM dan berarti akan mempengaruhi kariernya. Mungkin saja tidak atau sedikit saja ada hubungannya karena ia ditempeli pipi.
Namun oleh perusahaan sudah dianggap sebagai sexual harrasment karena tempelan pipi itu dianggap sebagai perbuatan yang tidak menyenangkan. Akhirnya karyawan tersebut dipecat. Sexual harrasment adalah tindak pelanggaran di tempat kerja yang dikategorikan amat serius di Australia yang ketat dengan undang-undang perlindungan buruhnya. Sanksinya bisa dikeluarkan dari tempat kerja saat itu juga (instant dismissal). Tidak pandang bulu, siapa pun pelakunya. General Manager pun bisa ditendang keluar dari perusahaan jika terbukti telah melakukan tindak pelecehan seksual.
Penutup
Banyak orang tidak sadar bahwa hubungan kedekatan emosi di tempat kerja sebenarnya jauh lebih rumit bila belum lama tinggal di Australia. Karena hukum-hukum di tempat kerja amat kompleks. Hukum perburuhan di Australia menjamin semua karyawan diperlakukan dengan adil dan setara. Diskriminasi berdasar umur, jenis kelamin, orientasi seksual, tinggi tubuh, postur tubuh, adat dan budaya amat dilarang. Jika terbukti melakukan pelanggaran, sanksinya cukup mahal bagi perusahaan. Bisa puluhan ribu dollar. Seksual harrasment hanya satu sisi saja dalam perundangan perburuhan di Australia yang melindungi pekerja.
Pemecatan karyawan juga tidak bisa gampang saja dilakukan oleh perusahaan. Terutama bagi karyawan yang telah melampaui masa percobaan selama tiga bulan. Jika karyawan telah lewat masa percobaan (probation period), maka karyawan dilindungi secara penuh oleh hukum. Pemberhentian kerja yang tanpa mempertimbangkan segi hukum bisa berakibat runyam bagi perusahaan. Perusahaan tidak bisa berlaku semena-mena pada karyawannya. Tidak gampang bagi perusahaan di Australia untuk memecat atau mengeluarkan karyawannya tanpa alasan jelas berdasar hukum. Prosesnya amat rumit dan kadang perlu waktu panjang.
Untuk itulah, sebagian besar perusahaan akan menerbitkan buku pegangan wajib bagi karyawan barunya yang mengatur tata cara dan aturan kerja di perusahaan. Kewajiban dan sanksi bagi karyawan dipastikan dimengerti oleh karyawan baru sebelum akhirnya kontrak kerja ditanda-tangani.*** (HBS)
Membangun Karakter Sebagai Modal Masa Depan!
6:55 PM
No comments
Apa yang ada dibenak Anda ketika disebut kata modal? Mungkin langsung terpikir uang bermilyar rupiah, deposito sampai trilyun, setumpuk investasi saham, atau property di berbagai tempat sebagai simpanan masa depan. Pernahkah terpikirkan modal dalam bentuk lain, seperti modal spiritual, jiwa yang tulus atau karakter tertentu yang dapat diandalkan? Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall dalam bukunya Spiritual Capital, justru modal spiritual akan memperkaya aspek-aspek kehidupan kita sehingga mampu memberi makna penting dalam hidup ini bagi banyak orang.
Banyak orang tua sangat mementingkan tingginya IQ anak-anak mereka, sehingga dengan segala cara mereka berusaha merangsang pertumbuhannya pada anak mereka. Pihak sekolah juga memiliki standard IQ yang mengharuskan anak-anak tingkat dasar memiliki tingkat IQ tertentu untuk bisa diterima di sekolah. Sebaliknya soal spiritual dan juga karakter sering diabaikan dan dipandang sebelah mata. Karakter hanya dianggap sebagai pelengkap semata, bukan prioritas dalam kurikulum yang ada. Padahal karakter sangat penting dalam pembangunan pribadi anak yang tangguh, atau bahkan dalam membangun peradaban, seperti diuraikan Ratna Megawangi Ph.D dalam bukunya “Pendidikan KarakterSolusi tepat untuk membangun bangsa.” Lord Channing mengatakan “The great hope of society is individual character.”
Dunia tempat kita hidup saat ini penuh dengan tantangan yang kompleks, sebab dunia sudah berubah, semakin kejam, menakutkan dan rusak. Gaya hidup yang dipertontonkan dunia masa kini dipenuhi oleh kekacauan moral, di mana keluarga tradisional sudah menjadi barang langka. Yang marak dan dipertontonkan di masyarakat adalah keluarga yang hancur, ayah dan ibu saling menyakiti sehingga anak jadi korban. Situasi dan kondisi seperti ini tidak dapat diatasi hanya dengan rasio atau logika semata, dibutuhkan modal yang berbeda. Dibutuhkan hikmat dan disiplin yang luar biasa untuk membangun anak-anak yang kuat menghadapi ranjau perubahan, arus informasi yang sangat deras, obat-obatan terlarang, dan pergaulan seks bebas. Dibutuhkan karakter yang kuat untuk bertahan dalam kehidupan yang keras, agar mampu mengatasi segala persoalan yang dihadapi di masa depan.
Pakar pendidikan, William Bennett, dalam bukunya Moral Literacy and the Formation of Character mengatakan bahwa “The biological, psychological and educational well-being of our children depend on the well-being of the family. The family is the original and most effective Department of Health, Education and Welfare.”
Pembangunan karakter anak sangat ditentukan olehpola asuh sejak dini dalam keluarga. Karena itu perlu dibangun keluarga yang kokoh untuk dapat melahirkan generasi-generasi penerus yang berkualitas ,berkarakter kuat yang bermanfaat besar dalam masyarakat. Yang harus berperan bukan hanya ibu, tetapi juga ayah. Bahkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan dimasa kecil sampai usia remaja sangat menentukan pembentukan karakter anak. Keluarga yang harmonis, dimana ayah dan ibu saling berinteraksi dengan kasih sayang akan memberikan suatu lingkungan yang kondusif bagi pembentukan karakter anak. Menurut Erikson, kesuksesan orang tua membimbing anaknya dalam mengatasi konflik kepribadian di usia dini sangat menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak (Erikson, Identity: Youth and Crisis, 1968).
Alice Miller dalam bukunya, For Your Own Good membuat analisis menarik tentang kaitan antara kebencian Hitler terhadap orang Yahudi dengan pengalaman masa kecilnya yang sangat pahit. Ayahnya sangat kejam, suka menyiksanya dengan tali pinggangnya sejak ia balita. Ketika beranjak dewasa baru Hitler tahu bahwa ayahnya adalah anak dari hasil hubungan gelap antara neneknya dengan pria Yahudi. Menurut Alice Miller, perlakuan Hitler terhadap orang Yahudi dipicu oleh keinginannya untuk membalas dendam kepada ayahnya yang sangat ia benci. Menyedihkan sekali!!
Jelaslah bahwa untuk menyiapkan masa depan yang gemilang bagi anak, setiap orang tua punya andil besar untuk mempersiapkannya bahkan sejak anak masih dalam kandungan. Sebab menurut Eric Neumann, dalam bukunya The Child mengatakan bahwa kelekatan (bonding) antara ibu dan anak akan menentukan pembentukan kepribadian anak selanjutnya.
Menjadi orangtua di masa kini bukanlah pekerjaan mudah yang boleh dianggap remeh, sebab perlakuan orang tua sangat berperan dalam pembentukan karakter anak. Menurut Albert Bandura, tokoh pendidikan, anak belajar melalui observasi terhadap perilaku modelnya, kemudian anak menirunya. Bukankah model utama anak adalah orang tuanya sendiri? Jadi membangun karakter anak harus dimulai dengan menyadari kekuatan dan kelemahan karakter sendiri sebagai orang tua. Orang tua yang sadar akan dirinya dan mau belajar memperbaiki diri diharapkan mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya. Biarlah anak-anak tumbuh dengan berbekal modal penting dari keluarganya, yaitu karakter dan kepribadian yang kuat.
Amsal 22:6 mengatakan “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”
Tuesday, July 22, 2014
Apa itu Entrepreneurship?
6:41 PM
No comments
Mengapa orang mengambil tantangan menjadi wirausaha/entrepreneur?
1. Opportunity/kesempatan
Kesempatan menjadi entrereneur adalah menjadi Leadership atau kepemimpinan di bisnis yang anda bangun. Kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh resiko.
Selain itu, anda akan mendapatkan kesempatan untuk sukses. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya.
2. Profit/ keuntungan
Salah satu alasan yang menggiurkan menjadi seseorang entrepreneur adalah keuntungan yang didapat. Anda bisa menjadi orang terkaya jika bisnis yang dikerjakan sukses. Tentunya dengan harus mempunyai kegigihan untuk usaha lebih keras dan keuletan.
3. Independence/Kebebasan
Beberapa enterpreneur benar-benar tidak nyaman ketika bekerja untuk orang lain. Salah satu dari yang terbaik menjadi entrepreneur adalah kebebasanuntuk mengejar semangat dan cita-citamu. Saat menjadi entrepreneur anda tidak harus pulang pergi dan memakai pakaian kantoran. Anda bisa membangun suasana pekerjaan anda dengan nyaman jika menjadi entrepreneur.
4.Challenge/Tantangan
Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belum mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ? “Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausaha?” Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.
Apa yang dibutuhkan untuk menjadi wirausaha/entrepreneur?
1.Self-directed
Anda harus disiplin dan benar-benar nyaman menjadi bos. Anda sendiri yang akan bertanggung jawab atas kesuksesan atau kegagalan
2.Self-nurturing
Anda harus percaya terhadap ide anda sendiri bahkan ketika tidak ada orang lain setuju dan anda harus mampu mengisi kembali semangat anda.
3.Action-oriented
tidak cukup jika hanya mempunyai Ide bisnis yang besar.yang paling terpenting adalah membakar keinginan untuk merealisasikan, aktualisasi,dan bangun mimpi dalam kenyataan
4.Highly energetic
Anda harus mampu dalam menangani Emosi,mental, dan fisik untuk bekerja keras dan panjang.karyawan dapat berlibur di akhir pekan;entrepreneurs sering bekerja 7 hari sepekan penuh dan tidak ada libur tahunan.tetapi kebanyakan entrepreneur berpikir itu lebih baik daripada bekerja waktu yang lama untuk seseorang.
5.Tolerant of uncertainty
Kesuksesan enterpreneur adalah mereka harus memperhitungkan resiko dan mampu menanganinya.
entrepreneurial teams adalah kumpulan orang yang berpengalaman dari area bisnis yang berbeda untuk gabung bersama membentuk managerial teams dengan skills/Keahlian yang diperlukan untuk membangun,membuat dan memasarkanproduk baru.
Intrapreneurs
orang-orang kreatif Yang bekerja sebagai pengusaha dalam perusahaan. Intrapreneurs menggunakan sebuah perusahaan sebagai sumber daya untuk meluncurkan produk baru untuk perusahaan.
Micropreneur / home-based businesses.
Micropreneur bersedia untuk menerima resiko untuk memulai dan mengelola bisnis yang tetap kecil, mereka melakukan pekerjaan yang mereka ingin lakukan, dan menawarkan gaya hidup yang seimbang. Contoh dari Micropreneur seperti penulis, konsultan,produser video,arsitek, dll
Beberapa alasan berkembangnya home-based businesses:
1. Teknologi komputer bisa berkompetisi dengan orang yang bekerja dilapangan dan hasilnya tidak beda jauh.
2. Corporate downsizing(perampingan) menyebabkan banyak karyawan membuat usaha sendiri
3. sikap sosial telah berubah
4. Hukum pajak baru telah melonggarkan pembatasan dengan dikuranginya biaya untuk rumah kantor.
Tantangan dalam home-based businesses:
1. mendapatkan customer baru
2.mengatur waktu
3. memisahkan menjaga pekerjaan dan tugas-tugas rumah
4.mematuhi peraturan kota
5.mengatur resiko
Keuntungan home-based businesses:
1. Kemampuan untuk memulai bisnis dengan segera
2.nyaman dengan kondisi pekerjaan
3.rendah resiko dari percobaan dan kesalahan
4.tidak pulang pergi
5.bisa dengan modal yang minimal untuk memulai
Kelemahan home-based businesses:
1. susah untuk membangun kebiasaan kerja
2.terbatasnya dukungan sistem
3.terisolasi
4.ruang kerja kemungkinan terbatas
5.klien mungkin tidak nyaman datang kerumah anda
6. gangguan kehidupan pribadi
7. Keberhasilan didasarkan 100 % pada upaya anda
Web-based businesses.
Dengan berkembang cepatnya internet, sekarang berbisnis juga dapat dilakukan melalui internet. Fakta Pada tahun 2010 penjualan barang online meraup sekitar $180 miliyar atau sekitar 7 persen terhadap keseluruhan penjualan.Forrester Research memprediksikan bahwa penjual online akan mencapai $250 miliyar pada tahun 2014. Salah satu jalur termudah dalam memulai Web-based businesses dengan melalui Affiliate Marketing.
Affiliate Marketing adalah Strategi marketing yang berbasis internet. Cara kerjanya adalah kita menjual produk orang lain di dalam dunia maya ketika Anda mengirimkan suatu situs ke seseorang, dan mereka melakukan pembelian maka anda akan menerima komisi dari perusahaan. Program-program yang menyelenggarakan afiliasi marketing sebut saja Amazon, Clickbank
Monday, July 21, 2014
4 Kuadran Otak
7:16 PM
No comments
- Bagian atas cerebral kiri : Analitik, matematik, teknikal, pemecahan masalah.
- Bagian bawah sistem limbik kiri : Pengendali, konservatif, perencana, pengatur, dan administratif.
- Bagian bawah sistem limbik / otak mamalia kanan : Interpersonal, emosional, musikal, spiritual, dan model bicara.
- Bagian atas cerebral kanan : Imajinatif, sintesis, artistik, holistik, dan konseptual.
Masing-masing belahan otak memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
- Korteks prefrontal, yang bertugas memproses dalam berpikir.
- Korteks motor, yang bertugas mengendalikan aktivitas.
- Lobus temporal, yang merupakan pusat percakapan.
- Lobus parietal, yang bertugas menangani kemampuan spasial.
- Lobus okssipital, yang menjadi pusat penglihatan.
- Serebelum atau otak kecil, yang berperan penting dalam penyesuaian postur dan keseimbangan. Ini juga bertugas sebagai "pilot otomatis" ketika kita melakukan fungsi yang telah dipelajari, seperti mengendarai sepeda dan mobil.
- "penjaga gerbang", yakni amigdala, hipocampus, dan caudate nucleus. Ketiga "penjaga gerbang" tersebut bertugas menyebarkan pesan-pesan penting keberbagai bagian otak.
Layanan Jasa / Entrepreneur
7:03 PM
No comments
PT Angsoduo Bisnis Teknologi ( ABT )
Akan memberikan jasa / entrepreneur layanan yang ber'arti
aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer
Banyak ahli yang mendefinisikan :
* Phillip Kotler : jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
* Adrian Payne : jasa adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan daiam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik.
* Christian Gronross : Jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya(namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan". Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagaiindividu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.
Sunday, July 20, 2014
Apa Masa depan itu ?
7:33 PM
1 comment
Masing-masing kita mempunyai persepsi sendiri tentang masa depan, tergantung dari perspektif apa kita melihatnya. Namun secara umum saya berpendapat bahwa masa depan adalah gambaran keadaan pada beberapa kurun waktu ke depan sebelum kita meninggal. Jadi kalau kita bertanya pada diri kita sendiri, bagaimanakah masa depanku? Berarti kita sedang memikirkan seperti apakah gambaran tentang kehidupan kita pada beberapa kurun waktu ke depan. Kita wajib bersyukur jika pertanyaan itu muncul dalam benak kita. karena itu menandakan bahwa kita menyadari bahwa kita harus merencanakan sesuatu. Sebagian besar dari kita, pasti tidak memikirkan situasi yang buruk tentang masa depan kita. Kecuali kita tergolong orang yang mudah putus asa. Dengan berpikir positif tentang gambaran masa depan yang ingin kita miliki, mau tidak mau pikiran kita akan terarah pada upaya-upaya untuk mencapai gambaran atau impian masa depan tersebut. Jika kita adalah orang awam bukan seorang rohaniwan, sudah tentu yang pertama menjadi tujuan kita bekerja adalah mengumpulkan kekayaan untuk mewujudkan apa yang kita inginkan. Yang bahaya adalah jika kita tidak tahu apa tujuan kita bekerja atau kita tidak tau bagaimana kita memanfaatkan hasil kerja kita. Selain dari persoalan tentang keinginan kita di masa depan, kita sebagai manusia biasa tidak bisa menghindar dari siklus kehidupan yaitu lahir, besar, menempuh pendidikan, menikah, memiliki keturunan, menikahkan anak, menjadi tua, kemudian kembali kepada sang pencipta. Yang patut dipertanyakan adalah apakah kita mengetahui atau mengenali kebutuhan kita di setiap siklis tersebut? atau kita membiarkan semua berjalan dengan sendirinya seperti air mengalir ke dataran yang lebih rendah? Jika kita sudah mengetahuinya, maka saya bisa pastikan bahwa pastikan bahwa anda sudah mempunyai rencana yang mantap sampai dengan siklus terakhir. Namun jika kita sudah tahu tetapi belum melakukan rencana yang baik pada setiap siklus, maka mulai dari sekarang buatlah rencana yang baik bagi diri kita sendiri maupun bagi keluarga kita. Next, kita akan membahas lebih detail tentang bagaimana kita merencanakan setiap siklus kehidupan kita untuk mencapai gambaran tentang masa depan yang kita inginkan.
Friday, July 18, 2014
Santunan Asuransi
8:22 PM
No comments
Manfaat Santunan Asuransi (SA)
Diberikan kepada peserta yang diberhentikan dengan hak pension atau tunjangan bersifat pensiun.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan RI Nomor 14 Tahun 2013 Tanggal 14 April 2013 Tentang Besar Manfaat Asuransi ABT
- Dalam rangka menjaga keseimbangan antara iuran yang dipotong dari peserta dan hasil pengembangannya dengan Manfaat Asuransi yang diberikan kepada peserta serta menjaga stabilitas kemampuan pendanaan, meningkatkan nilai Manfaat Asuransi, dan kesinambungan operasional perusahaan, maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap rumusan Manfaat Santunan Asuransi (SA) serta penyesuaian nilai manfaat risiko.
- Rumusan perhitungan Manfaat SA dari (0,60 x MI1 x P1) + (0,60 x MI2 x P2) dan SNTA dariFNT x {(0,60 x MI1 x P1) + (0,60 x MI2 x P2)} disesuaikan menjadi FII x P untuk peserta yang pensiun maupun berhenti yang menggunakan pendekatan metode iuran pasti, Perhitungan manfaat SA terkait dengan gaji pokok, tunjangan istri, tunjangan anak, riwayat kepangkatan dan masa iuran.
- FII dihitung nerdasarkan data riwayat hidup dan kepangkatan peserta selama berdinas aktif.
Ketentuan untuk besar jumlah setiap Manfaat Asuransi ditetapkan sebagai berikut :
Manfaat Santunan Asuransi (SA)
Ditetapkan sebesar faktor Indeks Iuran dikalikan penghasilan terakhir sebulan sbelum pensiun, atau dengan rumus :
FII X P
keterangan :
- FII adalah akumulasi nilai akhir iuran Peserta beserta pengembangannya selama masa iuran yang dinyatakan sebagai indeks dari penghasilan terakhir (P) pada saat peserta pensiun.
- P adalah penghasilan terakhir Peserta yang terdiri dari komponen Gaji Pokok ditambah Tunjangan Istri dan Tunjangan Anak sebulan sebelum pensiun.
- Iuran adalah Iuran Tunjangan Hari Tua sebesar 3,25% (tiga koma dua puluh lima persen) dari penghasilan peserta setiap bulan terdiri dari komponen Gaji Pokok + Tunjangan Istri + Tunjangan Anak yang merupakan bentuk tabungan wajib yang diwujudkan dalam bentuk Manfaat Asuransi bila Peserta berhenti, cacat, pension atau meninggal dunia/gugur/tewas serta istri/suami atau anak meninggal dunia.
- Akumulasi Iuran adalah iuran yang terkumpul sejak peserta diangkat sebagai Prajurit TNI, Anggota Polri, CPNS di lingkungan Kemhan dan CPNS Polri sampai dengan Peserta menerima penghasilan terakhir karena berhenti, pensiun atau meninggal dunia.
- Riwayat Hidup dan Kepangkatan adalah data Peserta yang memuat nama, tanggal lahir, tanggal pengangkatan pertama, pangkat pengangkatan pertama, tanggal perkawinan, tanggal kelahiran anak, data karir kepangkatan, serta tanggal dan pangkat saat berhenti, pension atau meninggal dunia.
Dikarenakan Peserta yang pensiun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2013 dan sebelumnya iurannya masih dipotong berdasarkan Peraturan Gaji Pokok sebelum tahun 2013, maka bagi peserta aktif yang pensiun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2013 dan sebelumnya, dibayarkan berdasarkan ketentuan yang berlaku sebelum dikeluarkannya Peraturan Menteri ini dan bagi Peserta yang pensiun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2013 dan sesudahnya dibayarkan berdasarkan Peraturan Menteri ini.
TABEL PERSYARATAN ADMINISTRASI MANFAAT ASURANSI
NO
|
JENIS PERSYARATAN
|
1
|
Skep Pensiun
|
2
|
Skep Pemberhentian
|
3
|
Daftar Riwayat Hidup
|
4
|
Keputusan Gugur atau Tewas dari Panglima TNI / Kapolri
|
5
|
Keputusan Cacat dari Panglima TNI / Kapolri
|
6
|
Surat Keterangan Pemberhentian Penghasilan (SKPP)
|
7
|
Daftar Pembayaran Penghasilan Bentuk KU107 dari Pekas
|
8
|
Kartu Tanda Peserta Angsoduo Bisnis Teknologi (ABT)
|
9
|
Identitas Diri (KTP/SIM/PASPORT)
|
10
|
Surat Keterangan Ahli Waris
|
11
|
Surat Keterangan Kematian
|
12
|
Surat Nikah
|
13
|
Buku Tabungan bagi yang memilih Giral
|
14
|
Kartu Keluarga
|
15
|
Struk Gaji/Carik pensiun terakhir
|
Persyaratan pengajuan Klaim Manfaat Santunan Asuransi (SA) dilengkapi sesuai tabel nomor urut 1, 6, 8, 9, 13 (fotokopi), 3 (asli)
CATATAN PENTING
- Formulir Surat Pengajuan Pembayaran (SPP) diisi selengkapnya memuat data berupa nama, pangkat, NRP/NIP, tanggal lahir, alamat yang jelas sesuai KTP/SIM/PASPOR, kesatuan terakhir serta kode pos untuk memudahkan dalam pengiriman uang Manfaat Asuransi.
- Formulir Surat Pengajuan Pembayaran (SPP) telah tersedia di Kesatuan/Satminkal masing-masing dan Kancab/KCP/UPP/UPK PT ASABRI (Persero).
- Surat Pengajuan Pembayaran (SPP) Manfaat Santunan Biaya Pemakaman yang langsung melalui BRI dibuat sendiri oleh Ahli Waris yang bersangkutan (diketik atau ditulis tangan).
- Surat Pengajuan Pembayaran (SPP) untuk Manfaat Santunan Manfaat Santunan Asuransi (SA), Manfaat Santunan Nilai Tunai Asuransi (SNTA), Manfaat Santunan Risiko Kematian (SRK), Manfaat Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK), Manfaat Santunan cacat Karena Dinas (SCKD), Manfaat Santunan Cacat Bukan Karena Dinas (SKKBD) dan Manfaat Santunan Biaya Pemakaman Istri/Suami/Anak (SBP I/S/A) Peserta Aktif harus disahkan oleh Dansatker/Pejabat yang berwenang.
- Bagi peserta yang telah menerima Manfaat Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK) tidak diterimakan lagi Manfaat Santunan Risiko Kematian (SRK) dan Manfaat Santunan Nilai Tunai Asuransi (SNTA).
- Surat Kematian untuk pengajuan Klaim Manfaat Santunan Biaya Pemakaman (SBP) cukup disahkan oleh Lurah setempat.